![]() |
| Ilustrasi (Foto: PMII Rayon Psikologi dan Kesehatan UINSA Surabaya/Pribadi). |
Oleh : M. Ardham Adriel (Kader PMII Rayon Psikologi dan Kesehatan UINSA Surabaya)
PUISI, PMII SURABAYA - Angin berhembus semalaman
Sembari membawa paras seorang puan
Ia seenaknya saja masuk ke dalam pikiran,
Menembus logika dan terpaku dalam lamunan.
Dalam diam, ku disentak suara gaduh
Dalam benak "mungkin itu ombak"
Namun kini ku tahu,
Ternyata tawamu yang memekakkan telingaku
Bagaimana ku lupa senja kala itu?
Wajah kita berhadapan
Mata kita bersahutan
Senyum kau lempar
Imaji pun tak beraturan.
Hari-hari pun berlalu
Kita bertukar kabar di pohon itu
Kumpulan awan menyatu di angkasa
Seakan menghalangi terik mentari yang tak ramah.
Aku tak tahu keajaiban apa yang kau miliki
Dengan goresan senyum tipis di wajahmu,
Alunan merdu yang terlontar dari mulutmu,
Hari suram yang ku lalui terasa begitu berseri.
Namun sayang beribu sayang
Pertemuan selalu berakhir menyakitkan
Kini waktunya telah datang
Ku harus pulang mengenyam bangku pendidikan.
