Menjawab Tantangan Era Disrupsi, PC PMII Surabaya Gelar Diskusi Lintas Komisariat

Kontributor : Suharianto | Editor :Muhammad Aziz


Foto: Diskusi Lintas Komisariat (DLK)

Surabaya, PC PMII SURABAYA - Era Disrupsi atau yang lebih dikenal dengan era gangguan, ancaman, dan perubahan. Semuanya menjadi hal serius untuk diperhatikan dalam dunia perusahaan, terutama dalam organisasi PMII yang tidak lepas dari proses pencarian generasi.

Diskusi Lintas Komisariat (DLK) diadakan sebagai respons PMII terhadap hal-hal yang berkaitan dengan ketidakpastian. DLK dihadiri oleh perwakilan komisariat se-Surabaya, acara berlangsung di Graha PC PMII Surabaya Jalan Darmokali No. 148 Wonokromo, Surabaya, Jumat (15/10/2021).

Diskusi dipandu langsung oleh Tim Kaderisasi PKC PMII Jawa Timur, Ainul Makin Aminullah yang juga sebagai Ketua Jurnalis Tabloid Al-Alam. Selain itu, Wakil Ketua I Bidang Kaderisasi Slow Ahmadi Neja juga turut hadir dalam diskusi tersebut.

Dalam opening diskusi, pria yang akrab disapa Slow ini berharap untuk menjadikan DLK sebagai ajang silaturahmi dan ajang mengasah kemampuan literasi kader serta public speaking yang baik.

"Dengan DLK saat ini, diharapkan Kader-kader PMII mampu membuka ruang cakrawala pikirannya dengan cara membaca lalu mendiskusikannya, dan dengan DLK part 1, semoga menjadi budaya yang mengakar sekalipun pada kepengurusan cabang berikutnya". Ujarnya.

Terpisah, diskusi berjalan sesuai dengan yang diinginkan, apalagi DLK dihadiri oleh kurang lebih 30 orang,  saking semangatnya sahabat-sahabati PMII yang ikut serta dalam menyukseskan acara DLK.

DLK Part 1 mengangkat tema tentang "PMII di Era Disruption, Bagaimana Kader Menyikapinya?" Dari tema itu, bahwa PMII sedang mengalami gangguan serius, apalagi Era Disrupsi memang cenderung tidak bisa dikendalikan dengan SDM yang lemah dan lamban.

Diskusi sedang berjalan, Tim Kaderisasi PKC PMII Jawa Timur itu mengatakan bahwa di Era Disrupsi akan sangat merugikan orang-orang yang tidak mempersiapkan diri. Namun disisi lain, manusia bisa menopang kehidupannya melalui kemampuan yang dimiliki.

"Era Disrupsi mampu mengubah seluruh aspek kehidupan manusia, mulai dari inovasi mekanisme atau cara kerja, karena era ini tidak bisa dilepaskan oleh perkembangan teknologi yang membuat kita mudah dan cepat". Tandas Ainul Makin di tengah-tengah diskusi berlangsung.

"Jadi Era Disrupsi kalau menurutku bukan lagi ancaman, tapi perubahan atau shifting, dimana segala sesuatu mengalami perampingan. Jika dalam konteks kaderisasi, inovasi kaderisasi, kreativitas, dan pemberdayaan harus lebih ditingkatkan daripada persaingan". Tutupnya.